Kamis, 12 Juli 2012

Contoh Perkembangan Teknologi yang Melunturkan Etika Tradisional



Perkembangan IT dewasa ini memang sangat hebat, dan menurut saya arusnya sudah semakin kencang menuju ke segala bidang kehidupan kita. Tak dipungkiri dengan semakin canggihnya teknologi dewasa ini, membuat pekerjaan kita (manusia) memang sangat terbantu, bahkan mungkin peran teknologi tersebut sudah tidak lagi menjadi alat untuk membantu pekerjaan kita, namun sudah menjadi alat inti (utama) dalam menyelesaikan pekerjaan – pekerjaan kita. Tentunya dengan perkembangan Teknologi yang hebat ini, ada dampak dari sisi positif dan negatifnya. Salah satu Implikasi yang muncul sebagai akibat dari penerapan teknologi Informasi adalah semakin lunturnya etika Tradisional. Nilai – nilai etika Tradisional yang dahulu dijunjung tinggi, dianggap dan diyakini sebagai suatu keluhuran, kini diabaikan karena dianggap tidak efisien.
Berikut ini contoh bagaimana teknologi tersebut mempengaruhi proses Bisnis dan Sosial, dan melunturkan etika Tradisional :
1. Dalam Bidang Bisnis
TOKO ONLINE
Teknologi :
Internet.
Model Kerja :
Toko online adalah Bisnis jual beli melalui media Internet. Dalam bisnis ini, Penjual membuat Web yang berisi tentang informasi Barang yang diperdagangkannya. Melalui media Internet, calon Pembeli yang posisinya berada dimana saja cukup membuka Web tersebut untuk menemukan barang yang ingin dibelinya. kemudian Pembeli tinggal meng-klik “Beli” pada barang yang ingin dibelinya dan transaksipun telah terjadi. Selanjutnya Pembeli tinggal men-transfer uang ke Penjual via Internet Banking dan Barang, melalui jasa pengiriman barang, akan sampai ke Pembeli dalam hitungan hari.
Etika Tradisional yang hilang:
Pada sistem transaksi jual – beli seperti diatas, transaksi berlangsung meski penjual dan pembeli berada di tempat yang berbeda tanpa ada pertemuan fisik. Hal tersebut membuat beberapa etika transaksi dalam transaksi tradisional menjadil hilang. beberapa etika.Tradisional yang hilang itu adalah
- Tatap muka / pertemuan fisik
- Tawar – menawar
- Silaturahmi
- Rasa Kekeluargaan
Tatap muka / pertemuan fisik yang terjadi pada transaksi Tradisional tidak hanya terjadi antara pembeli dan penjual yang terlibat transaksi saja, melainkan juga dengan pembeli – pembeli dan penjual – penjual lain (bila transaksinya di Pasar Tradisional). Pertemuan fisik tersebut, ditambah dengan proses tawar menawar yang sering diiringi dengan candaan memberikan dampak emosional yang positif antara Penjual dan Pembeli sehingga rasa kekeluargaan terbentuk diantara mereka. Untuk selanjutnya, transaksi tidak sekedar transaksi, melainkan juga ajang silaturahmi antara penjual dan Pembeli.
2. Laundry (Mesin Cuci)
Teknologi :
Mesin Cuci
Model Kerja :
Fenoma terbaru pada masa sekarang salah satunya adalah begitu banyaknya bermunculan jasa pencucian baju (laundry). Daerah perkotaan misalnya seperti kota Yogyakarta adalah daerah yang memiliki prorspek yang baik untuk mengembangkan usaha tersebut. Tanpa orang sadari ternyata hal tersebut berdampak pada kebiasaan seseorang untuk bermalas-malasan. Karena orang yang malas pada umumnya beranggapan buat apa mengeluarkan tenaga yang sia2, lebih baik manfaaatkan fasilitas yang ada. Hal secara tidak berdampak pada mulai berkurangnya etika atau kebiasaan kita yang tadinya mau mencuci sendiri menjadi malas mencuci sendiri. Dengan adanya teknologi baru dalam hal ini yaitu mesin cuci, menimbulkan dapak positif maupun negative.
Dampak positif
* Membantu seseorang yang mempunyai kesibukan yang tinggi
* Membuat lapangan pekerjaan baru
* Membantu ibu rumah tangga yang punya bekerjaan banyak
Dampak negative
* Membuat orang menjadi bermalas-malasan
* Membiasakan orang hidup boros.
Etika yang hilang
* Berkurangnya etika atau kebiasaan orang pada umunya (yang tadinya giat mencuci sendiri menjadi bermalas-malasan)
3. Sistem Kuliah Online
Teknologi :
Internet
Model kerja :
Semakin berkembagnya perkembangan IT, menyusup juga ke Sistem pembelajaran dalam hal ini Sistem Kuliah Online. Mungkin dirasa lucu, karena dalam Sistem Kuliah Online ini, tidak diperlukan tatap muka, jam kuliah yg terjadwal, ruang kelas untuk perkuliahan, tidak memerlukan buku-buku karena bisa download banyak ebook di internet.
Contoh Perkuliahan online sbb :
Dosen/guru memberikan materi kuliah yg diupload di web atau blog, dengan begitu siswa bisa mendownload dan mempelajari materi yang diberikan dosen/guru tanpa ada proses tatap muka, dan bisa sewaktu2 melihat juga bisa mendownload materi / tugas di web atau blog tersebut. Dan untuk tugas-tugas yang diberikan dosen/guru, tentu siswa bisa mencari referensi langsung di internet, dan bisa langsung dicopas (copy-paste). Hal ini mungkin sangat efisien, tapi tentu tetap ada sisi positif dan negatifnya, serta beberapa etika tradisional / kebiasaan yang luntur akibat proses pemanfaatan Teknologi tersebut.
Etika tradisional yang hilang :
v Tidak ada perkuliahan langsung tatap muka,
v Tidak ada ruang kelas untu proses perkuliahan
v Tidak ada jam kuliah yang terjadwal
v Kurangnya silaturahmi dari dosen/guru ke siswa, dan juga siswa-siswa
v Kurangnya rasa kebersamaan.
4.Dalam Bidang Sosial
FaceBook
Teknologi:
Internet
Model Kerja:
Facebook adalah media jejaring sosial yang diciptakan untuk menjaga komunikasi dengan Keluarga, teman dan kolega yang berada jauh. kemudian Facebook digunakan juga untuk mencari teman atau kenalan. User Facebook A ketika ingin berkomunikasi dengan User yang lain, ia tinggal mengisi Box Message, Wall, ataupun Chat. User B (penerima pesan) dapat menerima pesan dan kemudian membalasnya melalui media yang sama. Ketika ada User A ingin berkenalan dengan User B, ia tinggal mencari nama / email user B, meng-klik namanya, lalu klik “Add as friend”. User B akan menerima permintaan pertemanan dari User A. ketika User B meng-klik “Confirm”, maka pertemanan pun terjadi.
Etika Tradisional yang hilang:
Pada proses komunikasi antar individu diatas jelas tidak terjadi pertemuan fisik antara A dan B. hal ini tentu menghilangkan spirit / jiwa / roh sebenarnya dari ajang komunikasi atau sosialisasi tersebut, yaitu :
- Ikatan Emosional
- Silaturahmi
- Rasa kekeluargaan.
Teknologi memang diciptakan untuk memudahkan manusia dalam menyelesaikan pekerjaannya, akan tetapi akan sangat tidak bijak jika dalam pengembangan dan penerapan teknologi tersebut pada akhirnya mengikis nilai – nilai kita sebagai Manusia. Semua dikembalikan pada diri kita masing – masing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar